Article Detail
SIAPAKAH PAHLAWAN SEJATI MASA KINI?
Setiap tanggal 10 November selalu
diperingati sebagai hari pahlawan? Mengapa disebut hari pahlawan? Sebagai
bangsa yang berjiwa nasionalis, tentunya kita tahu bahwa pada momen 10 November
1945 adalah merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia pada kolonial yang
saat itu masih ingin berkuasa di Indonesia, padahal Indonesia sudah
memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Hal tersebut
dilatarbelakangi oleh pemerintah kolonial, Mayor Jenderal Robert Mansergh yang mengeluarkan
ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang
bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan
dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah
jam 6.00 pagi pada tanggal 10 November 1945. Hal tersebut tentu saja
menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia sehingga terjadilah pertempuran melawan
pemeritah kolonial sampai kurang lebih tiga minggu dan memakan korban 6000 –
16.000 pejuang rakyat Indonesia yang menjadi korban. Momen itulah yang menjadi
lahirnya Hari Pahlawan.
Setelah
peristiwa itu berlalu, dan sekarang sudah memasuki tahun 2020, apakah paradigma
kita tentang pahlawan masih pada orang yang gugur pada peristiwa 10 November
1945 saja. Mari kita lihat arti pahlawan menurut kamus. Menurut KBBI, pahlawan
didefinisikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya
dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Berdasarkan pengertian
tersebut, sudah terlihat bahwa definisi KBBI itu tidak mutlak mengacu pada
perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pahlawan
adalah sosok pejuang yang gagah berani. Dan berarti, pengertian tersebut tidak
hanya mengacu pada orang yang sampai meninggal dunia baru disebut pahlawan. Bisa
saja sosok pahlawan itu sampai sekarang masih hidup dan terus menjadi pejuang
kebenaran yang gagah berani. Pada masa pandemi ini semua orang yang bekerja
sebagai medis atau paramedis adalah pahlawan. Mereka gagah berani berjuang di
garda terdepan untuk merawat pasien baik yang
terkena Covid -19 maupun yang bukan.
Mari
kita melihat lagi sosok pahlawan di masa pandemi ini. Sebut saja para orang tua
yang bekerja keras membiayai anaknya untuk bersekolah. Bisa saja mereka menjadi
korban masa pandemi misalnya PHK, usaha yang tertunda, atau korban apa saja
yang membuat penghasilan mereka berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Para
orang tua membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi
kebutuhan pendidikan masa pandemi ini menuntut teknologi gadget. Dan yang tidak
boleh kita lupakan adalah mereka yang bekerja di bidang pendidikan.
Tak ketinggalan Bapak
ibu guru adalah sosok pahlawan pendidikan pada masa pandemi ini. Bapak ibu guru yang sudah dikenal sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa ini atau dalam gubahan hyme guru telah direvisi
menjadi pembangun insan cendikia ini adalah sosok yang bergerak di baris
terdepan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka adalah sosok yang selalu memutar
otak bagaimana pembelajaran di masa pandemi ini harus tetap berlangsung. Mereka
yang tak kenal harus belajar teknologi untuk memudahkan pembelajaran jarak jauh
ini.
Setelah kita
membeberkan berbagai sosok pahlawan masa kini, apa yang harus kita lakukan
terhadap para pejuang bangsa ini? Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan
disebutkan salah satunya adalah menghargai perbedaan dengan yang lain, dalam
arti semangat Bhineka Tunggal Ika. Yang lainnya adalah berjiwa nasionalisme.
Hal tersebut dilakukan dengan cara tidak melupakan jasa para pahlawan,
memperingati peristiwa – peristiwa nasional, dan melaksanakan aturan Pancasila
dalam kehidupan sehari – hari. Dan yang tidak kalah penting, sebagai generasi
muda wajib belajar dengan tekun untuk meneruskan cita – cita pembangunan bangsa
seperti yang telah dirintis para pahlawan pendahulu kita. Semangat para pemuda
!!!
-
there are no comments yet