Article Detail
Pelatihan Kurikulum Cc5 - Tarakanita dan Keterampilan Abad 21
Latar belakang diadakannya workshop ini adalah menjawab kebutuhan peserta didik di era perkembangan teknologi yang begitu pesat. Yayasan Tarakanita mengambil sikap dan memikirkan masa depan sekolah-sekolah Tarakanita. Bagaimana supaya sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi peserta didik? Bagaimana supaya masyarakat menaruh kepercayaan menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah Tarakanita? Bagaimana sekolah Tarakanita mempunyai sesuatu yang beda dari sekolah-sekolah lainnya?
Dalam sambutannya, Bapak Arya mengatakan sekolah Tarakanita perlu pembenahan diri. Pembenahan diri dimulai dari SDM-nya (Sumber Daya Manusia) karena aset organisasi yang berupa SDM kurang berkembang dengan baik. Itulah yang menjadi problem Yayasan Tarakanita. Beliau mengatakan setelah tiga kali dilakukan pemetaan kompetensi guru, hanya 60% guru Tarakanita yang memiliki kompetensi dalam mengajar.
Selain kompetensi guru, sekolah Tarakanita ingin memberikan sesuatu yang beda dari sekolah lainnya. Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah Tarakanita tidak hanya mengacu kurikulum dari pemerintah. Kurikulum sekolah-sekolah Tarakanita dibalut dengan Cc5+, artinya kurikulum yang ada dalam pelaksanaannya dihidupi dengan Cc5+. Inilah yang menjadi kekhasan sekolah-sekolah Tarakanita. Hal ini bisa terwujud tentunya butuh usaha, kemampuan, kemauan, dan konsistensi dari para guru. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka para guru dibekali dengan mengikuti workshop ini.
Dengan workshop ini diharapkan para guru lebih berkompeten dalam menjalani profesinya. Guru dapat lebih inovatif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan demikian peserta didik akan senang, semangat, dan mempunyai minat belajar yang tinggi dalam belajar. Semoga tujuan mulia dari Yayasan Tarakanita dapat terwujud demi perkembangan sekolah-sekolah Tarakanita dalam memberikan pelayanan pendidikan.
-
there are no comments yet