Sisterhood Day SMA Tarakanita 1 Jakarta, 14 Agustus 2015

Di tanggal 14/8 lalu dengan sukses acara "Sisterhood" terselenggarakan. Kegiatan tahunan yang berlokasi di kaki Gunung Pancar, Sentul itu diadakan bukan tanpa alasan. Sebagai wujud keluarga yang satu dan utuh, jalinan persaudaraan antar keluarga Tarakanita I tentu harus dipererat – antar siswi, guru dan karyawan.

Pagi-pagi pk. 05.30 wib seluruh siswi SMA Tarakanita 1 sudah berkumpul di plaza sekolah untuk briefing dan doa bersama, sebelum bergegas berangkat menuju lokasi. 7 bus yang mengangkut 370 warga Tarakanita 1 itu akhirnya bermuara di daerah Sentul kira-kira pada pk. 08.00 wib. Terlukis jelas kernyitan dahi di wajah semua siswi saat menemukan gedung-gedung ruko warna-warni lengkap dengan jalanan aspal yang mulus, dan bukannya tanah lapang berbariskan pohon-pohon tinggi. Rupa-rupanya untuk mencapai lokasi persis Gunung Pancar, kami masih harus menyambung perjalanan dengan kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dikarenakan kondisi jalan yang tidak memungkinkan – berliku-liku dan lubang di mana-mana. Hasilnya pun kami secara bergantian menggunakan mobil bak maupun ‘angkot-angkot’ yang sudah tersedia. Hitung-hitung ‘off-road’ gratis! (sebenarnya sudah dibayar oleh sekolah melalui penyelenggara).

Lalu saat kawasan wisata alam Gunung Pancar sudah di depan mata, apel untuk serah-terima siswi SMA Tarakanita I dilaksanakan, lautan biru baju ‘Sisterhood’ langsung memenuhi tanah lapang. Kemudian sehabis doa diucapkan semua siswi berpencar sesuai kelompok untuk perkenalan.

 

Baru lepas santap siang pukul 12:30 semua siswi beserta guru dan kakak pembimbing masing-masing mulai menjelajah hutan dengan berbekal peta, kompas, dan pengetahuan mengenai warna bendera petunjuk. Siswi diharapkan mampu membaca peta dengan mengetahui arah mata angin berdasarkan kompas yang telah diberikan tanpa bantuan dari siapapun. Tapi bukan berarti para siswi dilepas begitu saja, masih pula diberikan bendera-bendera merah-kuning sebagai penunjuk jalan. Masing-masing siswi diberi pos-pos yang harus disinggahi, yang kemudian akan diembani suatu misi yang juga harus dipecahkan sendiri. Tiap-tiap aktivitas yang berhasil akan dihadiahi potongan-potongan kecil puzzle, yang di akhir acara disatukan dan membentuk tulisan ‘Sisterhood SMA Tarakanita I’.

 

Kegiatan yang harusnya berakhir pukul lima sore, tak berjalan sesuai rencana akibat kurangnya akomodasi kendaraan penyambung. Karenanya, beberapa siswi masih harus menunggu giliran untuk diangkut kembali ke bus.

 

Tapi bukan berarti semua menghela napas panjang—justru tawa riang makin mengiringi perjalanan. Jalanan padat, namun tidak tersendat. Hingga semua tiba kembali di sekolah sekitar pukul delapan lebih. Kedepannya harapan agar jalinan persaudarian yang erat terus terjaga walau debur ombak badai datang menerpa. Salam Tarakanita (Anjay, Jemima)