Article Detail
Kunjungan Himeji International School
Indahnya Belajar dan Berbagi
Student Exchange SMA Tarakanita 1 Jakarta dan Himeji International School
Jepang
Ada pertukaran pelajaran antara Jepang dan Indonesia? Waoowww. Kedengarannya keren sekali. Dimana yaa? Dimana lagi, selain di SMA Tarakanita 1 Jakarta. Kali ini untuk yang kesekian kalinya SMA Tarakanita 1 Jakarta Indonesia dan Himeji International School Jepang mengadakan program bersama yaitu Student Exchange. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19 - 27 Agustus 2024. Dalam kegiatan ini, lima pelajar dari Himeji International School Jepang jauh-jauh datang dari Jepang untuk belajar bersama siswi-siswi SMA Tarakanita 1 Jakarta. Kelima pelajar dari Jepang tersebut memang sengaja dikirimkan untuk mengenal budaya dan mengenal seluk beluk keIndonesiaan. Yuk kita intip kegiatan belajar mereka.
Melalui
Tahap Seleksi
Pelajar SMA
Tarakanita 1 Jakarta yang akan belajar bersama pelajar dari Jepang tidak
asal-asalan. Mereka harus diseleksi dahulu melalui pengisian formulir. Tercatat
ada 14 siswi yang tertarik dengan program ini. Melalui seleksi formulir dan
juga observasi karakter, akademis dan motivasi, akhirnya terpilih lima siswi
yang akhirnya menjadi host fam.
Kelima siswi tersebut adalah Stella Bjork Baldursdottir, Marsha Sandhira
Tampubolon, Aretha Renalda Tobing, Maria Duarty Hesti Wening Wulandari, dan
Verena Blesstaniagiftari. Tugas host fam
adalah menemani, mendampingi dan ikut belajar bersama baik di sekolah maupun di
rumah, baik ketika mereka belajar di Jakarta maupun ketika belajar di
Yogyakarta, baik di tempat belajar maupun di tempat pariwisata. Mereka sengaja
dipilih untuk melakukan pendekatan sebagai teman dan saudara dengan orang tua
maupun anggota keluarga host fam yang
lain dengan kelima siswi dari Jepang.
Sementara kelima siswi dari Jepang tersebut sudah melalui seleksi dari Himeji
International School sebelumnya. Kelima siswi tersebut adalah Manami Akita,
Yuki Ikeda, Hinano Konishi, Yamada Waka, dan Iroha Koya. Kelima siswi dari
Jepang tersebut didampingi Bapak dan Ibu guru Yutaka Eguchi dan Yurika Ueda.
Opening Ceremony yang Penuh
Kehangatan
20 Agustus 2024 dengan suasana yang khidmat, siswi-siswi dari Himeji International School bersama pasangan host fam dan para orang tua host fam memasuki ruang auditorium SMA Tarakanita 1 Jakarta. Dengan langkah tegap dan diiringi perkusi Korps Putri Tarakanita, walau masih terlihat malu-malu, namun mereka yakin dan pasti menuju tempat yang disediakan. Tentu saja dengan diiringi tatapan dan senyum dari siswi-siswi SMA Tarakanita 1 menambah kepercayaan diri para siswi dari Jepang tersebut.
Disambut dengan sapaan dari Ibu Kristina Winarti, M.Pd sebagai Kepala SMA Tarakanita 1 Jakarta yang mengajak siswi dari Jepang untuk mengikuti proses pembelajaran di SMA Tarakanita 1 Jakarta dan juga di beberapa tempat lain agar mengetahui kebudayaan Indonesia. Dan juga dengan senyum yang merekah, Chelsea Cahyadi sebagai ketua OSIS SMA Tarakanita 1 memberikan sambutan yang sangat mewakili betapa terbukanya siswi SMA Tarakanita 1 Jakarta terhadap kedatangan mereka. Kemudian, satu persatu Sensei Yutaka Eguchi dan Sensei Yurika Ueda memperkenalkan diri, dan disambung dengan perkenalan kelima siswi dari Jepang tersebut. Sambutan yang penuh kehangatan ini seolah-olah melupakan keletihan mereka setelah melakukan perjalanan panjang sejak tanggal 19 Agustus 2024.
Diawali
dengan Olahraga Kegembiraan
Keesokan harinya, Rabu, 21 Agustus 2024 kelima siswi dari Himeji International School tersebut rupanya sudah siap untuk belajar. Dengan mengenakan seragam olah raga, mereka bersiap untuk turun ke lapangan. Bapak Jemmy Dolf Wakanno bersama siswi-siswi dari kelas X E3 telah menyambut kedatangan mereka untuk berolah raga bersama. Dengan membentuk barisan berbanjar, mereka mengikuti irama senam Gemu Famire. Mulanya mereka agak kaku ketika mengikuti langkah kaki dan menggerakkan tangan badannya, namun dengan dipandu teman-teman SMA Tarakanita 1, gerakan tersebut menjadi lebih mudah dan rileks. Anak-anak tampak gembira mengikuti senam ini, apalagi dipandu oleh Bapak Jemmy yang sangat luwes dan lentur dalam memperagakannya. Beberapa kali siswi Jepang tersebut tertawa beriringan dalam berolah raga.
Olah raga
selanjutnya adalah permainan base ball five. Nah olah raga ini sangat seru
memainkannya. Dengan dipandu Bapak Jemmy kembali, siswi-siswi dari Jepang
tersebut belajar cara menggunakan glove,
cara melempar dan menerima bola, cara melemparkan bola setelah diterima teman
ke lawan, dan cara mereka berlindung untuk menghindari lemparan bola dan cara
mereka sampai di garis finish. Mereka
tampak antusias mengikuti arahan dari Bapak Jemmy dan melakukan
permainan. Sehingga walaupun berkeringat, nampak bergembira dan bersemangat.
Belajar Kebudayaan Indonesia
Salah satu misi yang diperkenalkan pada siswi-siswi dari Jepang tersebut adalah memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Salah satu kebudayaan Indonesia yang pertama kali diperkenalkan adalah makanan tradisional Indonesia. Siswi - siswi host fam bersama dengan nominasi seleksi host fam lainnya bekerja sama dalam menyiapkan makanan tradisional.
Mereka melakukan presentasi makanan tradisional dari berbagai daerah di
Indonesia. Dan akhirnya, mereka juga mengajak para siswi dari Jepang tersebut
untuk menikmati makanan tradisional tersebut. Ada onde-onde, pastel, kue ku,
klepon, getuk, lemper, sate ayam, lumpia, dan lain-lainnya. Cita rasa makanan
yang nikmat membuat mereka merasa puas dengan cita rasa masakan Indonesia. Hmmm
yummy kata mereka.
Misi kebudayaan lain yang diperkenalkan adalah gamelan, tari tradisional, dan membatik. Untuk pelajaran ini dilaksanakan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Siswi-siswi host fam dan siswi-siswi dari Himeji International School bersama-sama dengan siswi-siswi dari SMA Stella Duce 1 Yogyakarta belajar tentang tari tradisional, gamelan dan membatik. Otomatis terjadi pengelompokkan untuk dapat belajar budaya tersebut. Ada yang berlatih memainkan alat gamelan, sinden, menari, dan membatik. Dan yang seru lagi, ada penampilan kolaborasi antara gamelan, tari tradisional dan sinden dalam lagu “Suwe Ora Jamu” yang disaksikan olah komunitas SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Dan untuk belajar membatik, para siswi dari Jepang tersebut bersama para host fam belajar membuat batik jumputan. Caranya kain-kain dilipat-lipat menjadi ukuran kecil, diikat kuat, lalu dicelupkan ke pewarna kain, lalu dijemur memanjang di tengah lapangan. Jadilah batik jumputan. Wah seru sekali kegiatan budayanya ya.
Pertukaran Budaya
Namanya pertukaran budaya, berarti baik siswi-siswi dari Jepang maupun siswi-siswi dari SMA Tarakanita 1 Jakarta saling memperkenalkan budaya masing-masing. Nah, dalam kesempatan ini, para siswi dari kelas XII F1 dalam pelajaran Antropologi memperkenalkan budaya Indonesia kepada para siswi dari Jepang tersebut.
Budaya yang diperkenalkan
meliputi mainan tradisional berupa congklak, cublak-cublek suweng, dan
ampar-ampar pisang. Selain itu, diperkenalkan pula tari tradisional berupa tari
Tor-Tor dan tari Saman. Alat musik tradisional juga turut diperkenalkan dalam
budaya tersebut berupa gamelan, sasando dan kolintang. Turut pula yang mewarnai
budaya Indonesia adalah beragamnya genre musik Indonesia misalnya keroncong,
jedag jedug dan dang dut. Perkenalan budaya tidak hanya berupa presentasi,
namun juga berpraktik bersama. Selain itu, para siswi kelas XII F1 juga
memperkenalkan tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi antara lain Monas
dan Blok M.
Para siswi dari Jepang juga turut memperkenalkan budayanya yaitu Tanabata Festival. Festival Tanabata dimeriahkan tradisi menulis permohonan di atas tanzaku atau secarik kertas berwarna-warni. Tradisi ini khas Jepang dan sudah ada sejak zaman Edo. Kertas tanzaku terdiri dari 5 warna (hijau, merah, kuning, putih, dan hitam). Di Tiongkok, tali untuk mengikat terdiri dari 5 warna dan bukan kertasnya. Permohonan yang dituliskan pada tanzaku bisa bermacam-macam sesuai dengan keinginan orang yang menulis. Kertas-kertas tanzaku yang berisi berbagai macam permohonan diikatkan di ranting daun bambu membentuk pohon harapan
Kemudian,
para siswi kelas XII F1 juga memperkenalkan budaya ogoh-ogoh yang berasal dari
Bali. Mereka mempresentasikan budaya ogoh-ogoh yaitu karya seni patung yang
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut Hari Raya Nyepi.
Perayaan ini digelar pada Pengerupukan, menjelang Hari Raya Nyepi atau tilem
sasih kesanga. Tujuan upacara ini adalah membersihkan alam semesta dari
kejahatan dan kekacauan, serta menyambut tahun yang baru dengan keadaan batin
yang suci. Pada akhir pawai, ogoh-ogoh dimusnahkan dalam upacara Tawur Kesanga,
di mana mereka dibakar sebagai lambang penyucian.
Guru
Mengajar
Nah,
rupanya bapak ibu gurunya tidak mau kalah untuk turut memperkenalkan budaya
Jepang. Sensei Yutaka Eguchi dan Sensei Yurika Ueda bersama-sama memperkenalkan
praktik tea ceremony. Dengan
menempati ruang Jepang di SMP Tarakanita 4 Jakarta, mereka memperkenalkan
tradisi pembuatan teh sampai dengan upacara minum teh untuk menyambut tamu
maupun pada upacara adat. Posisi duduk pun turut pula diajarkan dalam tradisi
minum teh ini. Cara meminum teh, menikmati snack kecil sebagai kudapan turut
pula mewarnai tradisi tea ceremony ini.
Benar-benar upacara yang sakral dalam tea
ceremony ini.
Wisata
Budaya
Nah selama siswi-siswi dari Himeji International School berada di Indonesia, mereka tidak hanya belajar di sekolah saja. Tetapi, mereka juga turut berwisata di berbagai tempat dengan ditemani para host fam. Tempat yang mereka kunjungi adalah sendratari Ramayana di Candi Prambanan Yogyakarta. Dengan ditemani suasana malam yang temaran, mereka menyaksikan tarian yang mengisahkan kesucian Dewi Sinta kepada Rama walaupun sudah diculik oleh Rahwana.
Selain itu,
mereka juga melakukan window shopping
di Malioboro Yogyakarta. Mereka berjalan dan membeli berbagai suvenir yang
berada di sepanjang jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo. Mereka juga
melakukan kuliner dengan menikmati makanan seperti gudeg, burung puyuh goreng,
yangko, bakpia dan berbagai makanan tradisional lainnya.
Wisata alam
turut pula mereka jajaki, yaitu Bukit Menoreh di Kulon Progo, Yogyakarta.
Dengan mengendarai mobil VW, mereka menikmati indahnya alam dan makanan di
sepanjang Bukit Menoreh. Tentu saja, dengan tidak lupa menyantap makanan dan
berfoto ria di daerah tersebut.
Ada pula yang mengunjungi Taman Safari dan Taman Mini Indonesia Indonesia Indah yang berada di Jakarta. Untuk tempat yang satu ini, para host fam mengajak para siswi dari Jepang tersebut bersama keluarga mereka masing-masing. Dengan menyaksikan para hewan secara langsung berada di areanya dan juga menyaksikan animal contest, tentu saja menambah pengetahuan mereka tentang kekayaan budaya Indonesia. Apalagi, dengan mengunjungi miniatur budaya Indonesia dari berbagai tempat, semakin menambah cintanya pada keragaman budaya Indonesia.
Akhirnya perjalanan mereka harus
berakhir pada Selasa, 27 Agustus 2024. Dengan diiringi ucapan terima kasih baik
dari SMA Tarakanita 1 maupun dari Himeji International School. Pertukaran
pelajar itu telah menimbulkan kesan mendalam baik dari siswi-siswi Himeji
International School, maupun para host
fam dan terlebih siswi-siswi SMA Tarakanita 1. Semoga kegiatan ini tidak
hanya berupa pertukaran pelajaran saja, namun juga pertukaran budaya
masing-masing, dan terlebih adalah memperluas persahabatan antara siswi-siswi
di dua negara yang berbeda.
Viva SMA
Tarakanita 1
Penulis Christina Melkior Triharsanti, S.Pd.
-
there are no comments yet