Article Detail
Pramuka Blok Hari ke 2
SISWI SMA TARAKANITA 1 SIAP SIAGA BENCANA DAN JAUHI
NARKOBA
Memangnya ada remaja yang peduli dengan bencana, apalagi dengan kesehatan dan masa depannya? Nah, ini yang terjadi dengan siswi-siswi SMA Tarakanita 1. Menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu ini dan risiko penggunaan narkoba, siswi-siswi SMA Tarakanita 1 berkomitmen untuk selalu siaga jika terjadi bencana yang tidak diinginkan dan berkomitmen untuk menjauhi narkoba demi masa depan mereka. Hal tersebut diungkapkan pada seminar “Siaga Bencana dan Napza” yang dilaksanakan pada hari Senin, 16 Desember 2024 di auditorium Sekolah Tarakanita Pulo Raya.
Seminar Tanggap
Bencana dan Jauhi Narkoba
Masih dalam rangkaian kegiatan Pramuka Blok yang dilaksanakan selama dua hari, seminar kali ini menghadirkan pembicara dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Selatan. Siswi-siswi nampak antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang dibawakan oleh kak Mada, Kak Eky, Kak Hilda dan Kak Jhoni rupanya tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi rupanya juga diadakan simulasi, penayangan video, bernyanyi bersama, tanya jawab, bahkan sampai dinamika kelompok. Melalui kegiatan ini diharapkan agar siswi-siswi SMA Tarakanita 1 selalu siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Selain itu, diharapkan siswi-siswi juga menjauhi narkoba sebagai jurang menuju kematian. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Ani Kristiani selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Siaga Bencana
Pada sesi pertama, seminar yang dibawakan oleh Kak Mada dan Kak Eky diberikan sangat lengkap dan sistematis, mulai dari pengertian bencana, jenis bencana, siklus bencana, dan tanda-tanda tanggap bencana. Melalui tanya jawab yang interaktif, siswi-siswi SMA Tarakanita 1 mulai memahami pentingnya bersikap tenang jika terjadi bencana. Dalam seminar ini juga diberikan gambaran yang nyata mengenai tanda-tanda bencana yang sering mengancam manusia, seperti banjir, kebakaran dan gempa bumi. Namun, dari semua itu ditandaskan bahwa terjadinya bencana itu karena ulah manusia, sehingga yang harus bertanggung jawab dan pencegahan dan penanggulangannya adalah manusia itu sendiri. Sebagai bentuk antisipasi bencana diharapkan setiap siswi SMA Tarakanita 1 memiliki tas siaga yang dapat digunakan untuk menyimpan perlengkapan mulai dari pakaian, dokumen penting, alat MCK, sampai obat-obatan pribadi bila mana harus evakuasi. Selain itu, diharapkan pula siswi-siswi SMA Tarakanita memiliki aplikasi BMKG yang dapat digunakan sebagai informasi tentang kondisi alam untuk bersiap siaga bila terjadi bencana.
Simulasi
tanggap bencana gempa
NO Drugs - NO HIV/AIDS
SMA Tarakanita 1-
Generasi Cerdas, Jauhi Narkoba, Harapan Bangsa, demikian yel-yel yang dilakukan
oleh siswi-siswi SMA Tarakanita 1 mengawali kegiatan penyuluhan Napza dan
HIV/AIDS. Kegiatan yang dibawakan oleh Kak Hilda dan Kak Jhoni ini memaparkan
materi tentang pengertian napza, jenis dan efek penggunaan tingkatan napza.
Lebih lanjut juga dipaparkan secara khusus tentang ganja dan ekstasi mulai dari
ciri penggunanya sampai bahaya yang merusak pikiran yang akhirnya menuju
kematian. Melalui kegiatan ini siswi-siswi juga diajak untuk menghitung rumus
denyut nadi mereka untuk melihat kesehatan jantungnya karena ditegaskan jika
mengkonsumsi narkoba pasti berpengaruh pada kesehatan jantungnya. Melalui
metode yang interaktif, baik Kak Hilda maupun Kak Jhoni mengajak agar seluruh
siswi melalui kegiatan 5 M yaitu mengakrifkan satgas antinarkoba, menciptakan
lingkungan bersih narkoba, melaporkan bila terjadi peredaran narkoba, dan
membantu teman yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Pada bagian
penyuluhan HIV/AIDS disampaikan materi pengertian HIV/AIDS, cara penyebarannya
dan pencegahannya. Selain itu, diimbau untuk tidak merokok karena merokok
merupakan pintu gerbang penggunaan napza dan tersebarnya virus HIV/AIDS. Gambar
penayangan pasien yang menderita HIV/AIDS juga ditayangkan untuk menyadarkan
siswi berperilaku sehat. Pada akhirnya diharapkan siswi-siswi SMA Tarakanita 1
untuk selalu meningkatkan iman, memperhatikan teman bergaul, mendewasakan
pribadi, meningkatkan pengembangan diri dan meningkatkan kepercayaan diri.
Menarik Siswa
Banyak kegiatan
menarik yang dilakukan dalam kegiatan ini. Mulai dengan menunjukkan penggunaan
APAR untuk menanggulangi terjadinya kebakaran sampai penanyangan video secara
lengkap mengenai ulah manusia sebagai penyebab bencana alam dan
penanggulangannya. Selain itu juga demonstrasi antisipasi terjadinya gempa
untuk bersembunyi di bawah kolong meja sampai akhirnya siswi simulasi
terjadinya gempa yang dilakukan oleh seluruh siswi SMA Tarakanita dengan
menutuoi kepala dan keluar menuju titik kumpul setelah dibunyikan sirine
berbahaya.
Foto-foto obat
narkoba dan penderita HIV/AIDS juga ditayangkan dan dijelaskan secara lengkap
agar menyadarkan siswa untuk menjauhi narkoba dan HIV/AIDS. Nyanyian yang
diinspirasi dari lagu “Potong Bebek Angsa” yang diganti menjadi lirik tanggap
gempa juga menyadarkan siswi-siswi untuk siap sedia dan tenang jika terjadi
bencana. Apalagi ditambah dengan dinamika kelompok melalui narasi hitam dan
hijau dan juga menggenggam tangan teman sebelah yang membuat siswi-siswi
semakin semangat dalam mengikuti seminar ini.
Semoga melalui
kegiatan ini dapat menyadarkan seluruh siswi SMA Tarakanita 1 sebagai generasi
muda untuk cinta lingkungan, tanggap bencana dan menentukan masa depan dengan
“No Drugs dan No HIV/AIDS. Viva SMA Tarakanita 1.
Penulis : Christina Melkior Triharsanti, S.Pd.
Dinamika
kelompok jauhi narkoba dan HIV/AIDS
-
there are no comments yet