Article Detail

Science Film Festival 2024

SMA TARAKANITA 1 NIATKAN EMISI NOL BERSIH DAN EKONOMI SIRKULAR

 

Selasa, 29 Oktober 2024 bertempat di auditorium Sekolah Tarakanita, SMA Tarakanita 1 berkumpul meniatkan praktik baik mereka dalam upaya menjaga dan peduli lingkungan. Dengan dibimbing oleh kak Alana dan kak Aurel, mereka berupaya untuk mewujudkan emisi nol bersih dan ekonomi sirkular.

Acara ini merupakan bagian dari promosi Science Film Festival 2024 yang didukung oleh Goethe Institute.  Science Film Festival 2024 itu diadakan pada 15 Oktober - 20 November 2024 dengan agenda utama pemutaran film-film di 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia secara luring. Tentu saja acara tersebut memiliki tujuan yang tersirat dalam temanya yaitu “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular.”


Kak Alana dan Kak Aurel sedang memberikan penjelasan tentang tema Science Film Festival 2024

 

Melalui tema Science Film Festival ini kak Alana dan kak Aurel mengajak para siswi SMA Tarakanita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga lingkungan agar udara tetap bersih  sampai menggunakan kembali barang-barang yang ada di rumah sehingga tidak menumpuk.

Acara Science Film Festival di SMA Tarakanita 1 ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah pemutaran dua film pendek yang berdurasi masing-masing 15 menit. Bagian kedua adalah eksplorasi melalui percobaan benda apung dan menembus membran.

 

Pesan Tersirat

            Bagian yang pertama adalah pemutaran film pendek. Semua siswi tampak bersiap dan penasaran tentang film yang bakal ditonton. Ada dua dari 15  film yang diputar di acara itu. Film pertama berjudul “The Waiting”. Film ini mengisahkan seorang peneliti bernama Karen Lips terhadap katak di Kosta Rika. Suatu hari ia pergi ke hutan, dan betapa terkejutnya ia karena kataknya hilang. Setelah diteliti, ternyata kataknya sakit yang disebabkan karena pengaruh air yang tidak sehat. Kelebihan film itu adalah penggunaan animasi yang dibuat dengan gambar tangan, sehingga membuat siswi SMA Tarakanita 1 berdecak kagum. Film ini menyiratkan kesadaran manusia dan kepedulian terhadap lingkungan.

 

Anak-anak sedang menonton film pendek

 

Film kedua berjudul “Beyond Eureka World”. Film ini mengisahkan seorang desainer Camila yang menerapkan ramah lingkungan. Para remaja yang ingin membuat baju disarankan untuk membawa baju miliknya yang tidak disukainya. Disitulah Camila beraksi untuk memodifikasi pakaian lebih modis dan pantas untuk remaja. Bukan hanya pakaian saja yang dimodifikasi, melainkan Camila mampu memodifikasi barang lain seperti tas, sepatu dan lain-lain dari baju milik remaja yang tidak disukainya. Film ini menyiratkan tentang recycle dan reuse dari produk yang ada di rumah.

Melalui film ini diajarkan bagaimana peduli terhadap lingkungan bersih dan memanfaatkan kembali produk yang ada di rumah menjadi barang-barang yang lebih baru. Apalagi kak Alana dan Kak Aurel selalu memberikan sesi dialog setelah film ditayangkan. Hal tersebut membuka kesadaran baru bagi siswi SMA Tarakanita 1 untuk peduli lingkungan dan memanfaatkan benda di rumah untuk dimanfaatkan kembali.

 

Heboh

Nah, untuk yang ini terdengar teriakan dari tiap kelompok yang berbeda-beda dari berbagai tempat. Baik teriakan kegembiraan, kekecewaan maupun kegregetan mereka dalam mencoba eksplorasi koin mengapung dan menembus membran. Adapula yang bertepuk tangan karena keberhasilannya maupun menepuk lantai karena kegagalannya.

Semua siswi dibagi dalam kelompok yang beranggotakan kurang lebih 10 siswi. Eksplorasi pertama adalah koin mengapung, Mereka harus meletakkan koin mereka secara hati-hati di atas air dalam media bening, namun tidak boleh tenggelam. Di situlah kehebohan terjadi. Ada kelompok yang tidak pernah berhasil mengapungkan koin mereka sehingga mengaduk-aduk media air. Ada pula kelompok yang berhasil mengapungkan enam koin, namun tenggelam lagi, bahkan sampai 20 koin yang terapung dan tidak tenggelam lagi.


Anak-anak sedang eksplorasi koin mengapung

 

Eksplorasi kedua adalah menembus membran. Setiap kelompok mencoba membuat gelembung air yang dapat ditembus oleh benda apa pun, namun tidak pecah. Media yang digunakan air dalam wadah luas yang dicampur dengan gula dan sabun. Dan sebagai media tembus gelembung adalah segitiga yang dibentuk dari tusuk sate. Untuk eksplorasi yang satu ini banyak kelompok yang berhasil, sehingga teriakan dan tepuk tangan kegembiraan muncul dari berbagai tempat.


Anak-anak sedang eksplorasi menembus membran    

 

Dua eksplorasi tersebut ingin menunjukkan bahwa mewujudkan emisi nol bersih dan ekonomi sirkular, tidak harus melalui kegiatan tatap muka yang formal dan serius. Cukup dengan eksplorasi sederhana, namun penuh kegembiraan mampu mewujudkan mereka dalam kepedulian pada lingkungan.

 Sesi foto bersama

 

Akhirnya, melalui kegiatan science film festival diharapkan tumbuh kecintaan mereka terhadap lingkungan melalui kepedulian dan recycle - reuse.

Viva SMA Tarakanita 1

 

Penulis Christina .Melkior Triharsanti, S.Pd.(SMA Tarakanita 1)

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment